Lagi
cari referensi mengenai tugas bahasa indonesia, dan tiba-tiba pengen nulis ini
-_____-. ini akan penting jika kalian :
1.
tinggal di makassar
2.
beberapa waktu yang lalu sering berkunjung ke Fort Rotterdam
3.
jika kalian senang sastra, senang nulis, senang puisi
4.
yang antusiasnya meledak-ledak, membahana seantero jagat raya waktu festival
penulis internasional kembali digelar di kota daeng.
5.
akan melakukan hal positif setelah MIWF kemarin berlangsung.
Rumah
Budaya RUMATA’ bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota
Makassar menyelenggarakan Makassar international Writers Festival (MIWF) setiap
tahun sebagai salah satu upaya mengukuhan kota ini sebagai pusat kegiatan
sastra bergengsi di Indonesia.
Makassar
International Writers Festival (MIWF) adalah festival sastra internasional
pertama yang ada di Indonesia Timur, yang bertujuan untuk mempromosikan kota
Makassar, sebagai pusat budaya dan sastra di Asia dan Dunia. festival yang
diselenggarakan pada 4-7 juni kemarin berlangsung Fort Rotterdam, makassar.
dengan mengangkat tema "Finding Sincerity (menemukan
kesejatian).
Festival
ini menghadirkan banyak penulis, diantaranya 11 penulis macanegara, 11 penulis
nasional dan 6 penulis undangan dari kawasan Timur Indonesia serta puluhan
penulis dan pecinta sastra dari daerah lain di indonesia juga turut
berpartisipasi dalam festival ini Kegiatan diisi dengan
lokakarya/diskusi, pembaca dan apresiasi karya, tur penulis dan program-program
komunitas.
Sebagai
masyarakat makassar, saya sangat mengapresiasi festival ini, beberapa waktu
yang lalu, saya sempat iri dengan masyarakat kota-kota besar di pulau jawa yang
dengan mudahnya dapat berpartisipasi dalam acara/kegiatan positif yang
menghadirkan tamu-tamu yang begitu menginspirasi indonesia. tapi setelah
terselenggaranya MIWF ini semuanya terbayar.
dan
selama kegiatan ini berlangsung banyak yang MIWF ajarkan untuk kita, beberapa
diantaranya adalah:
1.
MIWF mengajarkan kita bagaimana pentingnya melestarikan serta mengembangkan
kebudayaan tradisional, sebuah tarian etnis yang mengawali malam pembukaan MIWF
hari pertama membuat saya terkagum, 12 pelajar dari 12 negara bisa menarikan
tarian daerah khas kebudayaan kita dengan elok. itu terlihat bagaimana
apresiasi mereka dengan budaya kita, bukankah seharusnya kita bangga?
2.
MC dalam kegiatan ini ada dua orang, sama-sama perempuan, namun berbeda
bahasa, karena background acara ini adalah internasional, maka kegiatan ini
juga dihadiri beberapa turis, wisatawan dan penulis dari negara lain. jadi
MCnya ada yang berasal dari indonesia, serta ada pula yang berasal dari luar
negeri. apa yang bisa dipelajari dari kedua MC ini? hmm... komunikasinya! cara
mereka berkomunikasi kepada para penonton, beberapa percakapan yang saya dengar
dibelakang kursi saya menggunakan bahasa inggris, dan setelah saya lihat
ternyata yang berbicara dengan fasih itu adalah orang lokal -_____-, betapa
irinya saya sebagai seorang pelajar yang menerima pendidikan bahasa inggris
sejak duduk di bangku sekolah dasar, namun saat ini penguasaan bahasa inggris
saya masih pasif :( . MIWF ini kembali membangun motivasi saya untuk belajar
berbahasa inggris kembali.
3.
MIWF ini juga bisa menjadi ajang penyaluran bakat/ motivasi pemuda makassar
dibidang seni dan sastra.
4.
puisi Chairil Anwar terpajang di dua billboard raksasa jalanan kota daeng, hal
ini dapat mengajarkan kita bagaimana cara mengingat dan bersyukur kepada
indonesia yang telah memiliki sastrawan sekelas Chairil Anwar. setidaknya MIWF
ini menunda pemajangan iklan-iklan rokok yang menurut saya hanya akan membawa
dampak negatif.
5.
MIWF tahun ini juga akan digelar “Tribute to Baharuddin Lopa” sebagai bentuk
penghargaan kepada Almarhum Baharuddin Lopa tokoh Jaksa asal Sulawesi Selatan
yang penuh dengan kesederhanaan dan dikenal sebagai sosok praktisi hukum yang
jujur. MIWF mengingatkan saya, bahwa kota daeng pernah memiliki sosok jujur
seperti beliau.
6.
"Aku Diponegoro" dalam sebuah bacaan dramatik oleh Landung Simatupang
dkk, pagelaran ini sebagai penghormatan yang tinggi terhadap Ketokohan Pangeran
Diponegoro, seorang tokoh yang menghabiskan 1/3 hidupnya berada di Fort
Rotterdam,
7.
MIWF memberi kesempatan masyarakat makassar untuk bertemu dengan orang-orang
berbakat baik lokal dan internasional.
8.
MIWF membuka pendaftaran volunteer bagi masyarakat yang ingin bergabung dan
sangat antusias dengan kegiatan ini. rasa sosial serta kerja sama yang baik
akan mereka dapatkan setelah mendaftar menjadi volunteer pada kegiatan ini.
***
itu
beberapa hal yang bisa saya petik dari MIWF tahun ini, mungkin teman-teman
menemukan banyak hal yang lebih menarik atau yang lebih bermakna dalam kegiatan
ini, yang jelas terima kasih kepada semua orang yang telah bekerja sama merealisasikan
kegiatan langka ini di kota makassar, semoga MIWF selanjutnya jauh lebih
menarik dan bermakna.
0 komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.