Senin, 16 Juni 2014

Apa yang MIWF Ajarkan untuk Kota Daeng Bulan Ini?

0




Lagi cari referensi mengenai tugas bahasa indonesia, dan tiba-tiba pengen nulis ini -_____-. ini akan penting jika kalian :

1. tinggal di makassar
2. beberapa waktu yang lalu sering berkunjung ke Fort Rotterdam
3. jika kalian senang sastra, senang nulis, senang puisi
4. yang antusiasnya meledak-ledak, membahana seantero jagat raya waktu festival penulis internasional kembali digelar di kota daeng.
5. akan melakukan hal positif setelah MIWF kemarin berlangsung.


Rumah Budaya RUMATA’ bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar menyelenggarakan Makassar international Writers Festival (MIWF) setiap tahun sebagai salah satu upaya mengukuhan kota ini sebagai pusat kegiatan sastra bergengsi di Indonesia.

Makassar International Writers Festival (MIWF) adalah festival sastra internasional pertama yang ada di Indonesia Timur, yang bertujuan untuk mempromosikan kota Makassar, sebagai pusat budaya dan sastra di Asia dan Dunia. festival yang diselenggarakan pada 4-7 juni kemarin berlangsung Fort Rotterdam, makassar. dengan mengangkat tema "Finding Sincerity (menemukan kesejatian). 

Festival ini menghadirkan banyak penulis, diantaranya 11 penulis macanegara, 11 penulis nasional dan 6 penulis undangan dari kawasan Timur Indonesia serta puluhan penulis dan pecinta sastra dari daerah lain di indonesia juga turut berpartisipasi dalam festival ini Kegiatan diisi dengan lokakarya/diskusi, pembaca dan apresiasi karya, tur penulis dan program-program komunitas.

Sebagai masyarakat makassar, saya sangat mengapresiasi festival ini, beberapa waktu yang lalu, saya sempat iri dengan masyarakat kota-kota besar di pulau jawa yang dengan mudahnya dapat berpartisipasi dalam acara/kegiatan positif yang menghadirkan tamu-tamu yang begitu menginspirasi indonesia. tapi setelah terselenggaranya MIWF ini semuanya terbayar.

dan selama kegiatan ini berlangsung banyak yang MIWF ajarkan untuk kita, beberapa diantaranya adalah:

1. MIWF mengajarkan kita bagaimana pentingnya melestarikan serta mengembangkan kebudayaan tradisional, sebuah tarian etnis yang mengawali malam pembukaan MIWF hari pertama membuat saya terkagum, 12 pelajar dari 12 negara bisa menarikan tarian daerah khas kebudayaan kita dengan elok. itu terlihat bagaimana apresiasi mereka dengan budaya kita, bukankah seharusnya kita bangga?

2. MC dalam kegiatan ini ada dua orang, sama-sama perempuan, namun berbeda bahasa, karena background acara ini adalah internasional, maka kegiatan ini juga dihadiri beberapa turis, wisatawan dan penulis dari negara lain. jadi MCnya ada yang berasal dari indonesia, serta ada pula yang berasal dari luar negeri. apa yang bisa dipelajari dari kedua MC ini? hmm... komunikasinya! cara mereka berkomunikasi kepada para penonton, beberapa percakapan yang saya dengar dibelakang kursi saya menggunakan bahasa inggris, dan setelah saya lihat ternyata yang berbicara dengan fasih itu adalah orang lokal -_____-, betapa irinya saya sebagai seorang pelajar yang menerima pendidikan bahasa inggris sejak duduk di bangku sekolah dasar, namun saat ini penguasaan bahasa inggris saya masih pasif :( . MIWF ini kembali membangun motivasi saya untuk belajar berbahasa inggris kembali.

3. MIWF ini juga bisa menjadi ajang penyaluran bakat/ motivasi pemuda makassar dibidang seni dan sastra.

4. puisi Chairil Anwar terpajang di dua billboard raksasa jalanan kota daeng, hal ini dapat mengajarkan kita bagaimana cara mengingat dan bersyukur kepada indonesia yang telah memiliki sastrawan sekelas Chairil Anwar. setidaknya MIWF ini menunda pemajangan iklan-iklan rokok yang menurut saya hanya akan membawa dampak negatif.

5. MIWF tahun ini juga akan digelar “Tribute to Baharuddin Lopa” sebagai bentuk penghargaan kepada Almarhum Baharuddin Lopa tokoh Jaksa asal Sulawesi Selatan yang penuh dengan kesederhanaan dan dikenal sebagai sosok praktisi hukum yang jujur. MIWF mengingatkan saya, bahwa kota daeng pernah memiliki sosok jujur seperti beliau.

6. "Aku Diponegoro" dalam sebuah bacaan dramatik oleh Landung Simatupang dkk, pagelaran ini sebagai penghormatan yang tinggi terhadap Ketokohan Pangeran Diponegoro, seorang tokoh yang menghabiskan 1/3 hidupnya berada di Fort Rotterdam, 

7. MIWF memberi kesempatan masyarakat makassar untuk bertemu dengan orang-orang berbakat baik lokal dan internasional.

8. MIWF membuka pendaftaran volunteer bagi masyarakat yang ingin bergabung dan sangat antusias dengan kegiatan ini. rasa sosial serta kerja sama yang baik akan mereka dapatkan setelah mendaftar menjadi volunteer pada kegiatan ini.
***

itu beberapa hal yang bisa saya petik dari MIWF tahun ini, mungkin teman-teman menemukan banyak hal yang lebih menarik atau yang lebih bermakna dalam kegiatan ini, yang jelas terima kasih kepada semua orang yang telah bekerja sama merealisasikan kegiatan langka ini di kota makassar, semoga MIWF selanjutnya jauh lebih menarik dan bermakna.


0 komentar:

Posting Komentar

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com