Sabtu, 03 Mei 2014

Secangkir Teh yang Tak Kunjung Kunikmati

1



Kemarin kau menuangkan teh hangat pada cangkirku.
Berharap kita bisa saling membagi waktu.
Tapi harapanmu nampaknya terlalu berlebihan menurutku.

Aku tidak mau mengundang tawa dari meja lain
Dan membuat hal ini semakin berlarut
Karena aku ingin cepat pulang.

Saat ku mulai memanggilmu, kau bahkan tak menanyakan kepastianku.
Kemudian berlalu tidak menghabiskan teh mu
Terlalu pilu untuk tersenyum kepadamu yang membalas senyumku namun menggegam tangan orang lain.

Senyummu bagai pengabaikan dulu…
Sekarang senyummu dibawanya pergi bersama harapan dalam secangkir teh yang tunjung kunikmati

1 komentar:

  1. Secangkir teh yang tak kunjung kunikmati.
    Menatap mu dalam lubang dihati
    Menciptakan atmosfir cinta yang penuh arti
    sungguh nikmatnya puisi ini

    membawa pembaca dalam ide yang penuh seni
    seakan membuka hati kita untuk menepi
    menepi di indahnya blog ini. :D

    BalasHapus

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com