Secangkir Teh yang Tak Kunjung Kunikmati
Kemarin kau menuangkan teh hangat pada cangkirku.
Berharap kita bisa saling membagi waktu.
Tapi harapanmu nampaknya terlalu berlebihan menurutku.
Aku tidak mau mengundang tawa dari meja lain
Dan membuat hal ini semakin berlarut
Karena aku ingin cepat pulang.
Saat ku mulai memanggilmu, kau bahkan tak menanyakan kepastianku.
Kemudian berlalu tidak menghabiskan teh mu
Terlalu pilu untuk tersenyum kepadamu yang membalas senyumku namun menggegam tangan orang lain.
Senyummu bagai pengabaikan dulu…
Sekarang senyummu dibawanya pergi bersama harapan dalam secangkir teh yang tunjung kunikmati
Secangkir teh yang tak kunjung kunikmati.
BalasHapusMenatap mu dalam lubang dihati
Menciptakan atmosfir cinta yang penuh arti
sungguh nikmatnya puisi ini
membawa pembaca dalam ide yang penuh seni
seakan membuka hati kita untuk menepi
menepi di indahnya blog ini. :D