Minggu, 06 Juli 2014

MEDIA RELATION SWISS-BELINN PANAKUKANG MAKASSAR

0

DASAR-DASAR PUBLIC RELATION
MEDIA RELATION SWISS-BELINN PANAKUKANG MAKASSAR




DISUSUN OLEH
Nurul Annisa                                      : 1310121090
Wiwik Salwidyah Ningsih                   : 1310121073
Rifka Hardiyanti                                 : 1310121094
Syamsir Eka Putra                              : 1310121006
Parta Wijaya                                       : 1310121087



FAKULTAS ILMU EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS FAJAR MAKASSAR
2014/2015


BAB I
PENDAHULUAN
PRSSA, Stanley J Baran (2004, 361) mendefinisikan Media Relations sebagai “…the public relations professional maintain good relations with professionals in the media, undestrand their deadlines and other restraints, and earn their trust (PR profesional menjaga hubungan baik dengan para profesional di media, mereka memahami deadline dan hambatan lain, dan mendapatkan kepercayaan mereka”.
PR adalah suatu lembaga atau perorangan yang bertugas melakukan hubungan baik ke dalam dan ke luar perusahan untuk memperoleh pengertian, kepercayaan, dan good will dari masyarakat dengan menggunakan strategi yang dimiliki.
PR berfungsi menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antar lembaga/organisasi dengan publiknya baik interen maupun ekstern dalam pencapaian pengertian, menumbuhkan motivasi publiknya.
Adapun PR secara mendasar menjadi tanggung jawab dari pimpinan puncak (top management) PR diharapkan bisa menjadi mata, telinga, dan tangan kanan pimpinan puncak perusahaan.

Hubungan media adalah aktivitas yang dilakukan oleh individu ataupun profesi humas suatu organisasi untuk menjalin pengertian dan hubungan baik dengan media massa dalam rangka pencapaian publikasi organisasi yang maksimal serta berimbang (balance).
Dalam profesi humas hubungan media juga sering kali dipahami sebagai penanganan krisis dengan memberitakan tentang hal-hal positif tentang perusahaan saat perusahaan sedang dilanda berita negatif. Pada saat krisis cara terbaik penanganan hubungan media oleh humas adalah dengan mengakui dan memperbaiki kesalahan dengan menginformasikan usaha-usaha ke depan. Dalam hal ini baik media massa maupun humas dalam posisi saling memanfaatkan dan saling diuntungkan (simbiosis mutualisme). ( Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).

Wilayah Public relation yang paling mencolok adalah hubungan dengan pers, karena dalam masyarakat industry yang sudah bebas buta huruf, pers merupakan wahana komunikasi massa yang utama.
Dalam dunia kehumasan, terutama dalam menjalin hubungan dan menciptakan image positif dengan publik eksternal, PR tidak bisa lepas dari media. Yang dimaksud media disini adalah pers / wartawan (termasuk institusinya). Dalam banyak kesempatan dua profesi ini sering kali bersinergi positif, saling membutuhkan. Public Relations sering kali menjadi nara sumber untuk insan pers, sebaliknya pers menjadi kepanjangan tangan yang menyuarakan kegiatan-kegiatan PR agar apa-apa yang dilakukannya diketahui oleh stakeholdernya. Oleh karena hubungan dengan per memerlukan treatment tersendiri.
Berikut perkembangan media massa di Indonesia:
No
Media
1997*
1999*
2005*
2008**
1
Media Cetak :
a.       Surat Kabar (Harian)
b.      Tabloid (mingguan)
c.       Majalah
79
88
114
299
886
491
245
329
253
107
7
99
2
Media Radio
740 + RRI
1100 + RRI
2000
683
3
Media Televisi
6
11
65
127
      * Data perkiraan Dewan Pers, Desember 2007
      ** Data Wikipedia , Februari 2008

Dalam bukunya Effective Public Relations, M. Cultip & Allen H Center menyebutkan, program kerja public relations melalui proses empat tahapan atau langkah-langkah pokok, yakni :
1. Research Listening (Penelitian dan Mendengarkan). Dalam tahap ini Public Relions Officer mempelajari opini, sikap,. Dan reaksi publik terkait terhadap kebijakan atau produk organisasi. Dalam tahap ini ditetapkan suatu fakta dan informasi yang berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi, yakni What’s our problem?.
2. Planning Decission ( Perencanaan pengambilan keputusan).Memberikan sikap, opini, ide, dan reaksi yang berkaitan dengan kebijaksanaan. Dilakukan pula penetapan program, kerja organisasi yang sejalan dengan kepentingan atay keinginan-keinginan pihak berkepentingan, Here’s what what we can do?
3. Communication -Action ( Mengkomunikasikan dan Pelaksanaan). Menjelaskan dan sekaligus menfasirkan informasi mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan, diharapkan bisa mempengaruhi pihak-pihak tertentu yang penting dan berpotensi mendukung program organisasi. Here’s what we didi and why?
4. Evaluation (Mengevaluasi).Mengadakan penilaian.evaluasi terhadap program dan hasil kerjas aktivitas public relations. How did we do?
B. Tujuan
1. untuk mengetahu profil perusahaan
2. untuk mengetahui fungsi media relation bagi Swiss-Belinn Panakukang Makassar
3. Untuk mengetahui strategi media relation Swiss-Belinn Panakukang Makassar
4.  untuk mengetahui bentuk kerjasama apa saja yang telah dilakukan oleh media
5. untuk mengetahui awal mula kerja sama Swiss-Belinn Panakukang Makassar dengan media sehingga terjalin hubungan yang baik.



PEMBAHASAN

1.      Profil Swiss-Belinn Panakukan Makassar

Swiss-Belinn Panakkukang Makassar adalah hotel bintang 3 bertaraf internasional dengan standard kualitas Swiss-Belhotel International sebagai perusahaan manajemen yang telah diakui dan memperoleh beberapa penghargaan.
Terletak dilokasi yang strategis di Panakkukang, salah satu pusat perdaganagn yang ramai di Makassar, Swiss-Belinn Panakkukang Makassar hanya berjarak 20 menit dari Bandar Udara Sultan Hassanudin II International. Hotel ini bersebelahan dengan Panakkukang Mall dimana terdapat 3 swalayan terbesar dan pusat perbelanjaan, akses mudah ke pusat bisnis dan pemerintahan, berbagai tempat hiburan, rekreasi dan tempat wisata, juga ragam pilihan kuliner khas Makassar, ibukota Sulawesi Selatan.  
Swiss-Belinn Panakkukang Makassar memiliki 183 kamar didisain bergaya minimalis modern dengan interior  menggunakan warna-warna bernuansa hangat termasuk kamar bebas asap rokok dan kamar dengan fasilitas khusus.

Bagi para pelaku bisnis yang kerap melakukan perjalanan bisnis ke Makassar, Swiss-Belinn Panakkukang Makassar menyediakan enam ruang pertemuan, sebuah ballroom dan The Plaza, yaitu sebuah area semi terbuka yang dapat dipergunakan sebagai ruang serba guna dan ruang tambahan untuk ballroom dan Swiss-Cafe, merupakan tempat yang ideal untuk menyelenggarakan pertemuan, seminar, konperensi, pesta maupun pernikahan.

Nikmati pengalaman bersantap yang berbeda di restoran hotel, menyediakan ragam pilihan menu untuk makan pagi, siang dan malam. Layanan antar 24 jam juga tersedia. Bersantai di lounge yang memiliki area terbuka dengan pemandangan jalan Panakkukang yang ramai, ditemani dengan hiburan musik hidup. Untuk menikmati waktu luang dan relaksasi, tamu dapat mempergunakan peralatan yang tersedia di Klub Kebugaran atau memanjakan diri dengan ragam perawatan di Spa
Alamat Hotel :
Jl. Boulevard Raya No. 55, Panakkukang
Makassar 90222
Makassar, Indonesia

2.      fungsi media relation bagi Swiss-Belinn Panakukang Makassar
John Vivian (2008,344) memberiakan perhatian khusus pada posisi media relation, bahwa PR memiliki tiga tanggung jawab fungsional yg berkaitan dg fungsi media relation:
  1. Relasi eksternal: komunikasi yang dijalin denga kelompok orang-orang diluar perusahaan, konsumen, deler, supplier, tokoh masyarakat, orang-orang  pemerintah
  2. Relasi internal: komunikasi yang dikembangkan untuk menjaga hubungan antara karyawan, manajer, serikat pekerja, pemegang saham dan kelompok internal lainnya.
  3. Relasi media : komunikasi yang dilkukan perusahaan dengan media massa
Fungsi media relation sendiri bagi Swiss-Belinn Panakukang Makassar dapat dianalogikan sepersti simbiosis mutualisme, selain kami mempromosikan produk kami, seperti iklan, promo bulanan kemudian promo-promo lain. Media juga membantu keberadaan kami dari banyaknya persaingan-persaingan hotel saat ini.
3.      Strategi media relation Swiss-Belinn Panakukang Makassar dapat berupa undangan, misalnya undangan promosi setiap bulan. Media gathering juga menjadi strategi untuk menjalin hubungan antara perusahaan dengan media.
Swiss-Belinn Panakukang Makassar juga melakuakan hubungan yang baik dengan media melalui blackberry messenger group  dan social media lainnya.



4.      Bentuk kerja sama
Media Massa bagi Swiss Belinn Panakukang Makassar bukanlah sebagai alat namun sebagai Mitra. Dibalik semua itu media relation sebagai fungsi khusus kampanye PR adalah tahapan-tahapan dalam proses PR. Bukan sekedar mempublikasikan kegiatan yang diselenggarakan satu organisasi melainkan juga bagaimana publikasi itu menopang atau memperkokoh citra organisasi dimata publiknya. Bukan juga sekedar memperbanyak jumlah kegiatan organisasi diliput media massa. Melainkan juga bagaimana peliputan media massa itu menunjang pencapaian tujuan organisasi. Hal tersebutlah yang membuat Swiss Belinn Panakukang Makassar menjalin kerjasama di hamper semua jenis dan bentuk media massa di Makassar.
5.       


PENUTUP
A.    KESIMPULAN
1.       Fungsi media relation  mempromosikan produk kami, seperti iklan, promo bulanan kemudian promo-promo lain. Media juga membantu keberadaan kami dari banyaknya persaingan-persaingan hotel saat ini.
2.       Strategi media relation Swiss-Belinn Panakukang Makassar dapat berupa undangan, misalnya undangan promosi setiap bulan. Media gathering juga menjadi strategi untuk menjalin hubungan antara perusahaan dengan media.
Swiss-Belinn Panakukang Makassar juga melakuakan hubungan yang baik dengan media melalui blackberry messenger group  dan social media lainnya.
3.       Menjalin kerjasama kepada media seluas-luasnya.








0 komentar:

Posting Komentar

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com