Lauching buku “100 Percik,
Ayat-ayat Anak Orang Kaya” Karya Nur Alim Djalil, (01/10) bertempat di Lantai 4
Kantor Redaksi Harian Fajar. Acara diawali oleh penampilan Spasi (Serikat
Pecinta Sastra Indonesia) yang membawakan dua buah lagu.
Budayawan, Ishak Ngerjaratan, Drs.M.Djufri Rahman
M.Si, Kadisbudpar Sulsel serta Armin Mustamin Toputiri, anggota DPRD Sulsel,
dan Pemimpin Redaksi, Faisal Syam hadir sebagai pembedah dan didampingi oleh
Asdar Muis selaku Moderator.
Penulis merangkum 100 esai percik kedalam sebuah buku
“Ayat-ayat Anak Orang Kaya”. menuliskan gagasan kritiknya lewat esai yang
terbit setiap pekan di Harian Fajar edisi minggu sejak tahun 1992 dan menerima
penghargaan Celebes Award dari
pemerintah Provinsi Sulawesi-Selatan sebagai budayawan yang menggeluti
penulisan esai.
Buku yang sarat dengan nilai-nilai
kehidupan dan mengajak pembaca merenungi beberapa hal yang terkadang luput
dalam keseharian kita.
“Di 100 percik ini saya menangkap betapa
penulis menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Selalu mengingatkan orang mengenai
kehidupan setelah mati tetapi tidak terkesan menggurui. Sehingga siappun
pembacanya dapat menerima hal tersebut sebagai sebuah pencerahan” ungkap Djufri
Rahman
Kumpulan esai yang ditulis dengan gaya Literary
journalist, yaitu jenis tulisan jurnalistik yang teknik dan gaya penulisannya
menggunakan cara yang biasa dipakai dalam karya sastra.
“Nur Alim menggunakan Literary Journalist, esay yang
memindahkan struktur cerpen pada tulisannya. Jadi ada tokoh, tema, setting,
sehinggah orang yang membaca buku ini tertarik” ungkap Ishak Ngerjaratan.
Buku yang hadir melalui proses yang sangat panjang
dan menjadikan hal tersebut sebagai percik tersendiri bagi penulis. “Saya
hanyalah setitik dari apa yang diberikan allah swt dan semoga hidup saya bisa
bermanfaat bagi sesama”. Ungkap Nur Alim Djalil diakhir acara.
0 komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.