Komunikasi dalam kelompok
merupakan bagian dari kegiatan keseharian kita. Sejak kita lahir kita sudah
bergabung dengan kelompok primer yang paling dekat, yaitu keluarga. Kemudian
seiring dengan perkembangan usia dan kemampuan intelektual kita, kita masuk dan
terlibat dalam kelompok-kelompok sekunder seperti sekolah, lembaga, tempat
pekerjaan dan kelompok sekunder lainnya sesuai dengan minat dan ketertarikan
kita.
Kelompok menentukan cara kita
bertutur kata, gaya berpakaian, bekerja, belajar, bahkan hingga keadaan emosi
seperti suka dan duka pun hal tersebut di pengaruhi kelompok. kelompok
merupakan bagian yang tidak terpisah dengan kehidupan kita, karena melalui
kelompok, memungkinakan kita untuk berbagai informasi, menambah pengetahuan,
memperteguh atau merubah sikap dan perilaku, mengembangkan kesehatan jiwa, dan
meningkatkan kesadaran anda dalam berpikir (secara psikologi).
•
Michael Burgoon dan Michael Ruffner dalam bukunya
Human Communiation, A Revisian of Approaching Speech/Comumunication, memberi
batasan komunikasi kelompok sebagai
“interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki
seperti berbagai informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga
semua anggota kelompok dapat menumbuhkan
karateristik pribadi anggota lainnya dengan akurat”
Ada empat elemen yang tercakup dalam definisi di atas, yaitu :
interaksi tatap muka, jumlah partisipan yang terlibat dalam
interaksi, maksud atau tujuan yang dikehendaki dan kemampuan anggota untuk
dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya. Kita mencoba membahaas
keempat elemen dari batasan tersebut dengan lebih rinci.
Terminologi tatap muka (face-toface) mengandung makna bahwa
setiap anggota kelompok harus dapat melihat dan mendengar anggota lainnya dan
juga harus dapat mengatur umpan balik secara verbal maupun nonverbal dari
setiap anggotanya. Batasan ini tidak berlaku atau meniadakan kumpulan individu
yang sedang melihat proses pembangunan
gedung/bangunan baru. Dengan demikian,
makna tatap muka tersebut berkait erat dengan adanya interaksi di antara semua
anggota kelompok. Jumlah partisipan dalam komunikasi kelompok berkisar antara 3
sampai 20 orang. Pertimbangannya, jika jumlah partisipan melebihi 20 orang,
kurang memungkinkan berlangsungnya suatu interaksi di mana setiap anggota
kelompok mampu melihat dan mendengar anggota lainnya. Dan karenannya kurang
tepat untuk dikatakan sebagai komunikasi kelompok.
Maksud atau tujuan yang dikehendaki sebagai elemen ketiga dari
definisi di atas, bermakna bahwa maksud atau tujuan tersebut akan memberikan
beberapa tipe identitas kelompok. Kalau tujuan kelompok tersebut adalah berbagi
informasi, maka komunikasi yang dilakukan dimaksudkan untuk menanamkan pengetahun
(to impart knowledge).
Sementara kelompok yang memiliki tujuan pemeliharaan
diri (self-maintenance), biasanya memusatkan perhatiannya pada anggota kelompok
atau struktur dari kelompok itu sendiri. Tindak komunikasi yang dihasilkan
adalah kepuasan kebutuhan pribadi, kepuasan kebutuhan kolektif/kelompok bahkan
kelangsungan hidup dari kelompok itu sendiri. Dan apabila tujuan kelompok
adalah upaya pemecahan masalah, maka kelompok tersebut biasanya melibatkan
beberapa tipe pembuatan keputusan untuk mengurangi kesulitan-kesulitan yang
dihadapi.
Elemen terakhir adalah kemampuan anggota kelompok untuk
menumbuhkan karateristik personal anggota lainnya secara akurat. Ini mengandung
arti bahwa setiap anggota kelompok secara tidak langsung berhubungan dengan
satu sama lain dan maksud/tujuan kelompok telah terdefinisikan dengan jelas, di
samping itu identifikasi setiap anggota dengan kelompoknya relatif stabil dan
permanen.
Kelompok
mempunyai dua tanda psikologi:
1.anggota-anggota kelompok merasa terikat dengan kelompok, ada
sense of belonging yang tidak dimiliki oleh orang yang bukan anggota.
2.Nasib anggota-anggota kelompok saling bergantung sehingga
hasil setiap orang terkait satu sama lain.
Psikologi Komunikasi dapat
digunakan dalam kehidupan kelompok. Hal tersebut bisa kita lihat dalam perilaku
manusia sebagai makhuk sosial dalam kelompok tersebut, bagaimana sikap orang
itu dengan kelompoknya dan bagaimana suatu kelompok memperlakukan seseorang.
Karena, Manusia tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain, begitu pula
sebaliknya. Hidup manusia tidak akan terlepas dari masalah, karena masalah
merupakan bagian dari hidup, oleh karena itu dibutuhkan komunikasi yang efektif
sehingga menghasilkan suatu yang manfaat buat semuanya.
Psikologi melihat komunikasi
dimulai dengan dikenainya masukan kepada organ-organ pengindraan yang berupa
data. Bagi orang yang terlibat dalam komunikasi kelompok, dengan mudah ia
menggolongkan dirinya dengan kelompok orang banyak, ia berusaha menjadi bagian
dari kelompok orang banyak. Ia berusaha menjadi bagian dari kelompok itu
sehingga sering kali ia terbawa oleh kelompok itu. Sebuah kuliah umum, ceramah,
atau khotbah dapat digolongkan sebagai komunikasi kelompok, halitu karena
khalayaknya bersifat homogen, misalnya mahasiswa,
Kesimpulan Psikologi komunikasi
kelompok merupakan bagiandari ilmu komunikasi membicarakan masalah interaksi
sosial yang ditinjau dari karakter manusia sebagai makhkuk sosial yang
beroreantasi pada nilai yang ada dalam diri manusia seutuhnya. Ruang Lingkup
Psikologi komunikasi kelompok menyangkut hal-hal yang pada umumnya mengarah
pada perilaku manusia komunikan dengan kelompoknya, penggunaan panca indra
manusia dalam rangka menyampaikan pesan dan menyamakan persepsi manusia,
menjelaskan seluruh komponen yang ada pada diri manusia sehingga ia mampu
berinteraksi dengan sesama dan menghasilkan kesamaan yang ideal dan dimanis.
Penggunaan Psikologi dalam komunikasi kelompok terangkum dalam lima indikator
antara lain (Pengertian, Kesenangan, Mempengaruhi Sikap, Hubungan Sosial yang
Baik, dan Tindakan).
Tiga macam pengaruh
kelompok dalam psikologi pribadi
1)
Konformitas :
Perubahan perilaku atau
kepercayaan menuju (norma) kelompok sebagai akibat tekanan kelompok yang real
atau di bayangkan. Anda tentu memiliki sifat idealis , atau paling tidak
memiliki pendapat yang menurut anda tepat untuk menyelesaikan masalah. Namun
ketika ada yang berpendapat lain dengan anda. Kemudian pendapat orang lain
tersebut mendapat banyak apresiasi dan dukungan dari anggota lainnya daripada
anda. Sehingga mau tidak mau anda harus mengikuti pendapat orang lain tersebut,
karena desakan anggota lain yang banyak didukung. Sehingga konformitas terjadi
jika ada desakan tekanan dari anggota lain yang mayoritas terhadap yang
minoritas dalam satu kelompok.
Contoh : Dalam pemilihan warna
jaket, yang memilih warna biru ada 3 orang dan memilih warna hijau ada 18
orang. Kemudian di musyawarahkan. lalu yang ketiga orang tersebut mengalah.
2)
Fasilitas Sosial :
Subjek
bukan saja diberi tau bahwa perilakunya diawasi, tetapi juga dinilai oleh
kelompoknya. Dalam fasilitas sosial, seorang individu yang telah memutuskan
untuk bergabung dalam kelompok tertentu. Di-inginkan ataupun tidak di-inginkan
oindividu tersebut akan diperhatikan kesehariannya baik di kegiatan di dalam
maupun diluar kelompok. Individu yang ada dalam kelompok juga dapat memberi
penilaian kepada individu baru tersebut, berdasarkan nilai-nilai yang ada dalam
kelompok tersebut.
Contoh : Seorang mahasiswa yang
berkecimpung dalam kegiatan UKM Pers. Ketika ia berada di kampus, anggota yang
lain memperhatikan dirinya dalam kelas, beribadah, keseharian, dll.
3)
Polarisasi :
Kecendrungan
orang untuk berkeputusan lebih berani atau lebih takut ketika masuk kelompok
atau diluar kelompok dalam menghadapi suatu fenomena. ketika anda berada dalam
kelompok yang anda telah mengenali karakteristik anggotanya dan mereka juga
telah mengenal anda secara dekat. Anda mungkin akan lebih percaya diri dalam
mengemukakan pendapat, beretorika, berkarya, dan lainnya di kelompok. Lain
halnya ketika anda di kelompok lain seperti di kelas. Kelas tersebut memang
dikenal sebagai kelas yang terdiri dari individu yang jago berargumen. Sehingga
anda kurang percaya diri, karena selain orang yang mendukung anda sedikit. Anda
juga tidak percaya diri terhadap kemampuan anda.
Contoh : Achmad adalah mahasiswa
yang mengikuti suatu organisasi. Di organisasi tersebut ia telah berkecimpung
disana selama 2 tahun. Kini ia diangkat sebagai anggota senior. Di organisasi
ia dikenal sebagai orang yang memiliki ide revolusioner. Sehingga bila
berbicara di hadapan anggota ia tampil dengan sangat bijaksana, dan menjadi
singa panggung. Hal tersebut sangat berbeda ketika ia berada di kelas. Ia
menjadi anak yang pendiam dan penurut.
Contoh Sistem Komunikasi Kelompok
Kasus aksi protes pada hari Selasa tanggal 24 Juni 2014,
sekelompok massa mengungkapkan kekecewaanya terhadap acara YKS (Yuk Keep Smile)
yang disiarkan secara langsung pada 20 Juni 2014 yang dinilai telah melecehkan
sosok Benyamin Sueb dalam sebuah adegan sebelum Cesar dihipnotis.
Sekelompok massa tersebut dapat dikatakan sebuah kelompok yang
besar. Sebuah kelompok besar tersebut menurut (Pusponegoro, 2014) terdiri dari
kelompokBens Radio, Yayasan Benyamin Sueb, Benyamin Sueb Fans Club, pecinta Benyamin
Sueb, organisasi kemasyarakatan Betawi, seniman dan budayawan Betawi, dan
masyarakat Betawi secara luas.
Kelompok-kelompok tersebut melakukan aksi di depan Kantor
Trans TV yaitu untuk melindungi seseorang yang bagi mereka berharga yaitu
Benyamin Sueb. Mereka memiliki ikatan yang kuat karena mereka sama-sama
menyukai dan melindungi seseorang yang sama.
Kelompok – kelompok massa maupun masyarakat ini berpengaruh
untuk memberikan atau membagai nilai-nilai maupun norma yang memperlihatkan
bahwa kasus tersebut tidak baik. Sehingga mempersuasi masyarakat lain di luar
masyarakat betawi untuk menjadi kelompok yang menentang tayangan YKS.
Pengaruhnya memberikan perubahan perilaku bagi program – program yang
menayangkan tayangan yang tercela.
Kelompok-kelompok ini merupakan bentuk kelompok deskriptif
yang berperan penyadarkan pembuat program agar merubah perilaku atau konsep
tayangan yang mendidik.
0 komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.